Empat Alasan Membuka Bisnis Kaos Lukis (1): Tidak Memerlukan Modal Besar

 

Permintaan masyarakat terhadap kaos lukis kini menunjukkan peningkatan. Meski belum memiliki data resmi mengenai tingkat produksi dan konsumsi kaos lukis di Indonesia, saya melihat kemunculan distro-distro yang menyediakan kaos lukis di berbagai daerah di Indonesia sebagai pertanda bagus bagi perajin kaos lukis.

Sebagai salah satu pelaku usaha, BlaBlaBla Creations pun ikut kecipratan rezeki dalam bisnis kaos lukis. Mereka yang memesan bukan sekadar perorangan, tetapi banyak pula grosir yang minta dibuatkan kaos lukis, kemudian dijual lagi kepada para pelanggannya.

Kalau Anda punya bakat melukis, dan belum berkesempatan memperoleh pekerjaan formal, insya Allah ini merupakan kabar baik. Tidak ada salahnya jika Anda mencoba menekuni usaha kaos lukis. Setidaknya ada empat alasan mengapa saya menyarankan Anda untuk mencoba memulai bisnis kaos lukis:

• Tidak memerlukan modal besar.
• Tidak membutuhkan peralatan canggih.
• Peluang pasar masih terbuka lebar.
• Bisa dikerjakan di rumah.

Ok, saya jelaskan dulu mengapa usaha kaos lukis tidak memerlukan modal besar. Dalam usaha ini, Anda cukup menyediakan dana untuk membeli kuas lukis (ukuran kecil dan sedang), cat acrylic yang berbasis air (waterbase) dan berkualitas agar tidak luntur saat dicuci atau direndam air, serta kaos polos (boleh kaos putih, bisa juga kaos warna).

Harga kaos polos bervariasi, mulai dari Rp 12.500 hingga Rp 30.000 per potong, tergantung bahan kaos (katun murni, teteron cotton / TC, cotton viscose / CVC, polyester / PE, hyget, dan lain-lain), serta ukurannya (anak-anak, S, M, L, XL, XXL). Harga cat acrylic juga bervariasi, dengan rata-rata Rp 30.000 (100 ml).

Jika setiap kaos membutuhkan 20 ml cat acrylic (tentu dalam beberapa warna), maka biaya cat yang diperlukan hanya sekitar Rp 6.000 saja. Dan, apabila Anda menggunakan kaos seharga Rp 30.000, maka biaya produksi kaos lukis berbahan paling bagus (cotton combed / katun murni) hanya sekitar Rp 36.000.

Tentu jerih payah Anda dalam melukis haruslah dihargai. Inilah salah satu kelemahan masyarakat kita, yang kurang menghargai karya seni. Namun hal ini pula yang menjadi pekerjaan rumah bagi Anda, untuk meyakinkan konsumen bahwa pekerjaan seni membutuhkan ketekunan tersendiri dan waktu yang tidak sedikit, sehingga harus dihargai secara layak.

Logikanya seperti apa yang pernah dikerjakan para maestro lukis kebanggan Indonesia seperti Affandi, Basuki Abdullah, Raden Saleh, hingga generasi Amri Yahya dan Widayat. Kalau dihitung bahan bakunya saja, tentu harga kain kanvas berfigura tidak melampaui Rp 1 juta. Tetapi karena sentuhan tangan seni merekalah, harga lukisan para maestro lukis kita bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah, yang sebagian besar pembelinya justru orang-orang asing yang memang bisa lebih menghargai karya seni.

Memang, harga kaos lukis tidak sespektakular seni lukis di atas kain kanvas yang bisa dipajang di dinding rumah. Kalau kaos lukis di luar negeri biasanya dijual seharga 50 dolar AS lebih, di negara kita kaos lukis rata-rata dijual seharga Rp 85.000 - Rp 100.000 per potong. Wajar jika distro-distro kaos pun menjualnya dengan harga Rp 100.000 lebih. Semua ini tergantung “keberanian” Anda menetapkan harga, sekaligus berharap “pengertian” calon pembeli mengenai penghargaan terhadap karya seni.

Taruhlah Anda menjual kaos lukis seharga Rp 85.000 per potong, dan dalam sehari dapat memproduksi dua potong saja, berarti penghasilan Anda setiap hari sekitar Rp 100.000 atau Rp 3 juta/bulan. Lumayan kan, jauh di atas UMR kota besar, bahkan melampaui gaji beberapa karyawan kantoran.

Tertarik dengan usaha ini? Segeralah beraksi! Kalau masih bimbang, simaklah tips-tips kami selanjutnya. (*)

Baca Juga:

• Empat Alasan Membuka Bisnis Kaos Lukis (2): Tidak Membutuhkan Peralatan Canggih
• Empat Alasan Membuka Bisnis Kaos Lukis (3): Peluang Pasar Masih Terbuka Lebar
• Empat Alasan Membuka Bisnis Kaos Lukis (4-Habis): Bisa Dikerjakan di Rumah